Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Gunung Bromo

Jumat, 11 Desember 2015

Oke guys Eka kembali lagi dengan cerita perjalanan Eka bersama Tim EXPREZZ. Kita brangkat tanggal 14/11/2015 20.00PM megendarai roda empat yang beranggotaan Big Bos, Mas Satrio, Mas Heru, Mbak Ilut, Mbak Ratna, dan Eka.
Pejalanan kami melewati jalur Lawang Melalui Rute Pasuruan (Desa Tosari – Wonokitri – Gunung Bromo) Menurut sejarah yang Eka baca di sosial media.
Prolog Konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal, hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi dua bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo, kedua menuju Bali. Ke dua tempat ini sampai sekarang mempunyai dua kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal-usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo. Kisah asal-usul gunung Bromo Di sebuah pertapaan, istri seorang Brahmana / Pandhita baru saja melahirkan seorang putra dengan fisiknya sangat bugar dengan tangisan yang sangat keras ketika lahir, karenanya bayi tersebut diberi nama ” JOKO SEGER “. Di tempat sekitar Gunung Pananjakan, pada waktu itu ada seorang anak perempuan yang lahir dari titisan dewa. Wajahnya cantik juga elok. Dia satu-satunya anak yang paling cantik di tempat itu. Ketika dilahirkan, anak itu tidak layaknya bayi lahir. Ia diam, tidak menangis sewaktu pertama kali menghirup udara. Bayi itu begitu tenang, lahir tanpa menangis dari rahim ibunya. Maka oleh orang tuanya, bayi itu dinamai Rara Anteng. Dari hari ke hari tubuh Rara Anteng tumbuh menjadi besar. Garis-garis kecantikan nampak jelas diwajahnya. Termasyurlah Rara Anteng sampai ke berbagai tempat. Banyak putera raja melamarnya. Namun pinangan itu ditolaknya, karena Rara Anteng sudah terpikat hatinya kepada Joko Seger. Suatu hari Rara Anteng dipinang oleh seorang bajak yang terkenal sakti dan kuat. Bajak tersebut terkenal sangat jahat. Rara Anteng terkenal halus perasaannya tidak berani menolak begitu saja kepada pelamar yang sakti. Maka ia minta supaya dibuatkan lautan di tengah-tengah gunung. Dengan permintaan yang aneh, dianggapnya pelamar sakti itu tidak akan memenuhi permintaannya. Lautan yang diminta itu harus dibuat dalam waktu satu malam, yaitu diawali saat matahari terbenam hingga selesai ketika matahari terbit. Disanggupinya permintaan Rara Anteng tersebut. Pelamar sakti tadi memulai mengerjakan lautan dengan alat sebuah tempurung (batok kelapa) sehingga pekerjaan itu hampir selesai. Melihat kenyataan demikian, hati Rara Anteng mulai gelisah. Bagaimana cara menggagalkan lautan yang sedang dikerjakan oleh Bajak itu? Rara Anteng merenungi nasibnya, ia tidak bisa hidup bersuamikan orang yang tidak ia cintai. Kemudian ia berusaha menenangkan dirinya. Tiba-tiba timbul niat untuk menggagalkan pekerjaan Bajak itu. Rara Anteng mulai menumbuk padi di tengah malam. Pelan-pelan suara tumbukan dan gesekan alu membangunkan ayam-ayam yang sedang tidur. Kokok ayam pun mulai bersahutan, seolah-olah fajar telah tiba, tetapi penduduk belum mulai dengan kegiatan pagi. Bajak mendengar ayam-ayam berkokok, tetapi benang putih disebelah timur belum juga nampak. Berarti fajar datang sebelum waktunya. Sesudah itu dia merenungi nasib sialnya. Rasa kesal dan marah dicampur emosi, pada akhirnya Tempurung (Batok kelapa) yang dipakai sebagai alat mengeruk pasir itu dilemparkannya dan jatuh tertelungkup di samping Gunung Bromo dan berubah menjadi sebuah gunung yang sampai sekarang dinamakan Gunung Batok. Dengan kegagalan Bajak itu membuat lautan di tengah-tengah Gunung Bromo, suka citalah hati Rara Anteng. Ia melanjutkan hubungan dengan kekasihnya, Joko Seger. Kemudian hari, Rara Anteng dan Joko Seger menikah sehingga menjadi pasangan suami istri yang bahagia, karena keduanya saling mengasihi dan mencintai. Pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan Tengger dengan sebutan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, maksudnya “Penguasa Tengger Yang Budiman”. Nama Tengger diambil dari akhir suku kata nama Rara Anteng dan Jaka Seger. Kata Tengger berarti juga Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral tinggi, simbol perdamaian abadi. Dari waktu ke waktu masyarakat Tengger hidup makmur dan damai, namun sang penguasa tidaklah merasa bahagia, karena setelah beberapa lama pasangan Rara Anteng dan Jaka Tengger berumahtangga belum juga dikaruniai keturunan. Kemudian diputuskanlah untuk naik ke puncak gunung Bromo untuk bersemedi dengan penuh kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa agar di karuniai keturunan.
Tiba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa semedi mereka akan terkabul namun dengan syarat bila telah mendapatkan keturunan, anak yang bungsu harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo, Pasangan Roro Anteng dan Jaka Seger menyanggupinya, kemudian didapatkannya 25 orang putra-putri, namun naluri orang tua tetaplah tidak tega bila kehilangan putra-putrinya. Pendek cerita tentang Sejarah Gunung Bromo Legenda Bromo Tengger, pasangan Rara Anteng dan Jaka Seger ingkar janji, Dewa menjadi marah dengan mengancam akan menimpakan malapetaka, kemudian terjadilah prahara keadaan menjadi gelap gulita sehingga kawah Gunung Bromo menyemburkan api. Kusuma anak bungsunya lenyap dari pandangan terjilat api kemudian masuk ke kawah Bromo, bersamaan hilangnya Kesuma terdengarlah suara gaib: ”Saudara-saudaraku yang kucintai, aku telah dikorbankan oleh orang tua kita dan Hyang Widi menyelamatkan kalian semua. Hiduplah damai dan tenteram, sembahlah Syah Hyang Widi. Aku ingatkan agar kalian setiap bulan Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji yang berupa hasil bumi kemudian di persambahkan kepada Hyang Widi asa di kawah Gunung Bromo. sampai sekarang kebiasaan ini diikuti secara turun temurun oleh masyarakat Tengger dan setiap tahun diadakan upacara Kasada di Poten lautan pasir dan kawah Gunung Bromo.

Pantai Sioro Tanggunggunung Tulungagung

Ok Budy :-D, lama ia Guys Cece Eka gak posting tentang perjalan Cece. Pasti pada nyari,in ia. Hahahaha Maaf Guys. Oke kali ini Cece kembali untuk membahas beautiful beach again yaitu Pantai Sioro. Yups Pantai Sioro masih sangat asing bagi warga Tulungagung mungkin karena jalur aksesnya yang kurang memadai dan sulit. Hehehe Namun jangan salah Guys Pantai Sioro sangat memiliki dan menyimpan kecantikan yang luar biasa yang bisa memikat para pengunjung yang datang. Wah pasti kalian penasaran kan?? Hehehe Seperti biasa Guys Cece kalau maen tu not alone, but always with my Friend Firda Arica :-D. Kita maen bareng dan explore tempat-tempat yang menurut Kami berdua belum Kami ketahui. dan Pantai Sioro adalah tujuan Kami berdua.
Lokasi : Desa Ngrejo kec. Tanggunggunung Tulungagung Rute : dari kota ikuti petunjuk ke Campurdarat, sampai di pertigaan pasar Campurdarat belok kiri mengikuti petunjuk ke pantai Popoh, sampai di pertigaan SMA Campurdarat belok kiri mengikuti petunjuk ke Tanggunggunung. Sekitar 5kiloan ada pertigaan belok kanan masuk desa Ngrejo mengikuti petunjuk pantai Brumbun dan pantai Gerangan. Ikuti jalan jika ada pertigaan belok kiri mengikuti petunjuk ke balai desa Ngrejo. Sampai di area balai desa tanya warga arah jalan menuju pantai Sioro. Info : akses jalan ke pantai Sioro mulai dari desa Ngrejo benar2 membingungkan dan menyesatkan. Harus banyak2 tanya sama warga sekitar dan warga yg bekerja di ladang, karena dr desa Ngrejo perjalanan di lanjut melewati jalan setapak di area ladang penduduk. Bukan cuma jauh tp jalan setapak di area ladang ini banyak sekali percabangan. Selain itu medan jalan setapak juga naik turun dan berkelok kelok, bahkan ada juga yg berbatu. Karena keadaan yg seperti itulah yg membuat pantai Sioro menjadi salah satu pantai yg sulit di jangkau dan masih alami di Tulungagung.

Pantai Gatra Malang

Oke Guys Eka kembali lagi deng cerita perjalan Eka di Pantai Gatra. Seperti biasa Eka kesini tidak sendiri tapi sama seorang yang special+penting dalam hidup Eka. Kerena Ek biasanya rame-rame atau sama Mbak Firda. Tapi kali ini orang ini sangat membant Eka untuk menghargai waktu+perjuangan. Ok cece muai ia. Tentang Nusantara - Pantai Gatra, Kabupaten Malang - Jawa Timur. Pantai Gatra adalah satu pantai yang ada di Kabupaten Malang, Pantai ini termasuk Pantai Selatan yang terkenal akan ganasnya ombak yang di miliki oleh Pantai Selatan. Pantai Gatra termasuk dalam Konservasi Sendangbiru yang tepatnya berada di Desa Tambakrejo. Pantai Gatra memiliki destinasi wisata yang cukup bagus dan sering kali pantai ini menjadi tempat Camping bagi para pencita alam.
Pantai Gatra sejalur dengan Pantai Clungup dan bisa di tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor 2 jam dari Kota Malang. Jika anda mengunjungi pantai ini anda harus berjalan sejauh 1 km dengan berjalan kaki dari posko informasi. Untuk tiket masuk anda harus memberikan donasi sebesar Rp. 6.000, cukup terjangkau untuk semua kalangan. Perjalanan menuju Pantai Gatra tidak terlalu jauh mungkin membutuhkan waktu sekitar 10 menit dengan jalur yang cukup landai dan mudah di jangkau. Anda akan melewati Pantai Clungup sebelum anda sampai ke Pantai Gatra, anda juga bisa menikmati Pantai Clungup sejenak dan tidak di pungut biaya lagi karena menjadi satu dengan tiket masuk. Kita juga bisa melanjutkan berwisata menuju beberapa pantai, salah satunya adalah Pantai Tiga Warna, Pantai Savana, Pantai Batu Belah, dan Pantai Mini. Untuk menuju pantai-pantai tersebut anda harus menyewa pemandu yang di pungut biaya Rp. 75.000 per 10 orang pengunjung atau perombongan wisatawan.
Oke Guys capek sudah Cece Eka membahas tentang Pantai Gatra, Kabupaten Malang - Jawa Timur.hahahaha Semoga bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin berwisata kesini.

Pantai Clungup, Kabupaten Malang

Pantai Clungup adalah salah satu pantai yang ada di wilayang Kabupaten Malang tepatnya ada di Konservasi Sendangbiru, Desa Tambakrejo. Pantai Clungup merupakan pantai selatan yang patut di kunjungi pasalnya pantai ini menjanjikan pemandangan yang begitu indah tak kalah dengan pantai-pantai di sekitarnya.
Pantai Clungup bisa diakases dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua, namun pantai kendaraan harus diparkir ditempat parkir yang telah dised-iakan oleh warga sekitar. Untuk bisa masuk ke Pantai Clungup anda harus memberikan donasi Sebesar Rp. 6.000, dan untuk parkir sepeda motor cukup membayar Rp. 3.000 cukup terjangkau untk semua kalangan dan sebanding dengan pemandangan yang disuguhkan. Pantai ini merupakan akses menuju Pantai Gatra, Pantai Tiga Warna, Pantai Savana, Pantai Mini, Pantai Batu Belah. Anda juga bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke pantai-pantai tersebut tapi disarankan menggunakan Tour Guide dengan membayar Rp. 75.000 per 10 orang wisatawan.
Akses Jalan Menuju Pantai Clungup Akses menuju Pantai Clungup dari Kota Malang memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Anda bisa mengambil jalur menuju Pantai Sendang Biru lalu di tengah perjalanan ada petunjuk arah menuju ke arah Pantai Clungup belok kanan mengambil arah ke Pantai Clungup dan Pantai Goa Cina sekitar 2 km dari pertigaan itu ada petunjuk arah lagi menuju Pantai Clungup dan anda tinggal mengikuti petunjuk yang ada di sepanjang jalan.
Mungkin jika anda memiliki waktu luang anda bisa mengunjung Pantai Clungup di daerah Kabupaten Malang - Jawa Timur. Indonesia Masih Indah untuk di Eksplore, Coba Buka Cendela Kamarmu........... :)

Air Terjun Cuban Rondo Malang

Haiyy sahabat Dumai. Apa kabarnya nich?? Pasti baik+penasaran kan dengan cerita perjalanan Eka. Kali ini Eka akan menceritakan perjalan Eka bersama Kak Firda di Cuban Rondo Malang. Air terjun Coban Rondo merupakan salah satu air terjun yang sangat populer di kalangan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Air terjun ini terletak di Desa Pandesari, Kecamatan Punjong, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan legenda masyarakat sekitar, bahwa asal mula Air Terjun Coban Rondo ini berawal dari sebuah kisah asmara sepasang pengantin baru yang bernama Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Menginjak usia pernikahan yang ke Selapan (36 hari), Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke rumah mertuanya di Gunung Anjasmoro. Namun, berdasarkan adat orang Jawa bahwa pengantin yang masih usia Selapan belum diperbolehkan meninggalkan rumah terlalu jauh. Oleh karena itu, mereka dilarang untuk pergi ke Gunung Anjarwati oleh orang tua dari Raden Baron. Akan tetapi, keduanya bersihkeras akan berkunjung ke Gunung Anjasmoro dengan segala resiko yang ada. Di tengah perjalanan tiba-tiba muncul Joko Lelono yang ternyata terpikat dengan kecantikan dari Dewi Anjarwati. Akhirnya Raden Baron memerintahkan anak buahnya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati ke sebuah lokasi yang terdapat Air Terjun (dalam bahasa Jawa disebut Coban). Raden Baron dan Joko Lelono bertempur hebat hingga keduannya gugur. Akibat dari gugurnya suami Dewi Anjarwati, maka statusnya berubah menjadi Janda (dalam bahasa Jawa Rondo). Sejak saat itulah air terjun ini dinamakan air terjun Coban Rondo. Air terjun setinggi 84 meter ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo. Air terjun Coban Rondo ini mulai dibuka untuk umum sejak tahun 1980. Panorama klasik air tejun yang dibalut dengan keindahan alam dan disempurnakan dengan udara pegunungan yang masih sangat alami ini memang menjadi mangnet yang luar biasa bagi para wisatawan. banyak wisatawan domestik dan mancanegara datang ke lokasi obuyek wisata ini. Terutama saat hari libur, pengunjung akan mengalami pelonjakan. Namun perlu diketahui bahwa ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh wisatawan saat berkunjung ke lokasi ini, yakni dilarang mandi atau berada di bawah air terjun dan apabila hujan lebat turun maka pengunjung diwajibkan untuk meninggalkan lokasi wisata. Karena ditakutkan akan terjadi banjir ataupun longsor. Wahana permainan Selain dapat menikmati keindahan dan keeksotikan air terjun Coban Rondo, di sekitar lokasi ini juga terdapat beberapa wahana permainan yang dapat Anda pilih, diantaranya: Fun Tubing dengan biaya sebesar Rp 35.000/orang. Paint ball dengan paket 3 on 3 (6 orang) dengan 150 peluru biaya sebesar Rp 450.000,- dan paket 3 on 3 (6 person) dengan 300 peluru biaya sebesar Rp 750.000,-. Shooting Target dengan biaya Rp 10.000/10 peluru.
Masih di sekitar lokasi wisata air terjun Coban Rondo, terdapat wisata lainnya yang dapat wisatawan kunjunggi yakni wisata Satwa dan Kebun. Di lokasi Satwa dan Kebun ini Anda dapat melihat aneka satwa dan beberapa pilihan wahana permainan. Wahana permainan di area ini, diantaranya: Labirin (Rp 7.500,-), Bersepeda Gunung (Rp 5.000), Berkuda (Rp 12.000,-), Kereta Kelinci (Rp 5.000,-), dll. Bagi wisatawan yang datang dengan rombongan bisa memilih paket pilihan wisata dari mulai petik apel, sahabat peternak, outbound kid/care, outbound pelajar sampai dengan outbound 3 hari. Tentunya harga setiap kegiatan tersebut bervariasi dari mulai Rp 25.000,- sampai Rp 1.000.000,- per person.

Paralayang

oke guys. kembali lagi dengan Cece Wisata paralayang ini sendiri berbatasan langsung dengan Kecamatan Pujon, dan pastinya dekat dengan air terjun coban rondo yang sangat indah itu. Dalam setiap harinya banyak sekali pengunjung yang datang kesini baik dari dalam negeri maupun luar negeri, kebanyakan dari mereka semua kesini hanya untuk berfoto ria alias foto selfie karena pemandangan yang sangat benar-benar bagus.
Dan tak kalah jumlahnya pengunjung yang mencoba menikmati indahnya Kota Batu dengan terbang diatasnya yaitu dengan paralayang ini, untuk mencoba terbang anda akan dikenakan tarif bervariasi, mulai dari yang paling murah sekitar Rp.350.000 sudah termasuk instruktur berlisensi, uang ojek untuk kembali keatas serta termasuk juga biaya untuk asuransi, namun itu semua tergantung dari kemampuan kalian menawarnya.
Jika tujuan anda berkunjung ke gunung banyak ini hanya sekedar menikmati pemandangan yang sangat disana, pastikan anda memilih waktu yang tepat terutama soal cuaca, akan sangat disayangkan jika kesana anda tidak mencoba terbang, dan juga tidak melihat bagaimana paralayang mulai mengudara. Pilihlah hari sabtu atau minggu karena saat itulah sedang ramai-ramainya pengunjung dan kebanyakan komunitas paralayang yang ada berlatih dan menerima job untuk jadi instruktur, bisa juga hari lainnya asal cerah. Untuk mencapai wisata ini sendiri ada banyak alternatif namun kesemuanya bermuara pada 2 arah yaitu dari Batu untuk yang berasal dari wilayah Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo dan sekitarnya atau dari Pujon dan Ngantang untuk yang berasal dari wilayah Kediri, Jombang, dan sekitarnya. Arah dari Batu. Ambil arah ke Pujon hingga sampai di Desa Songgokerto lalu belok kanan arah ke Songgoriti, akan ada banyak villa dan orang yang menawarkan villa, lurus ikuti jalan hingga menemukkan jalan menanjak dimana itulah kaki dari gunung banyak, ikuti jalan menanjak yang sangat curam pastikan anda memakai gigi roda 1, sampai masuk ke Pujon lalu anda akan menemukan pertigaan dimana seperti rute diatas, yang berada disisi kanan jalan lalu ikuti jalan itu sesuai petunjuk diatas. Selain lewat Songgoriti yang jalannya menanjak curam jika lewat batu anda juga bisa mengambil jalur bus puspa indah yaitu arah Pujon yang lurus mengikuti jalan, hingga menemukkan pertigaan kembali ke arah Songgoriti yang sama seperti rute dari Pujon dan Ngantang, disini jalannya menanjak juga tapi tak terasa hanya saja berliku tajam. Selain dua jalur utama diatas bagi yang berasal dari Mojokerto dan sekitarnya bisa menggunakan jalur Pacet-Batu lewat Cangar, nanti anda akan menemukan wana wisata Air terjun watu ondo di cangar. Sebagai sedikit dokumentasi inilah beberapa potret dan video yang bisa saya abadikan dari indahnya gunung banyak. Serius ini adalah tujuan dan tempat wisata yang keren abis, semua keringat anda untuk sampai ke tempat ini akan terbayarkan. Selain paralayang ada juga wisata rumah pohon atau oemah kayu di gunung banyak ini yang akan kita bahas dalam artikel selanjutnya, dan Malang masih punya wisata lain yaitu pantai balekambang, inilah indahnya potensi wisata di Malang. Bantu sebarkan artikel berjudul Paralayang Batu Malang Wisata Gunung Banyak ini.

Rumah Kayu Batu Malang

Rabu, 07 Oktober 2015

Oke Guys. Kali ini Cece akan menceritakan perjalanan Cece dan Kak Adrif DI Rumah Kayu tertanggal 08/12/15 Ketepatan BYK pulang ke Pasuruan :-D. Tepatnya masuk ke Taman Wisata Gunung Banyak (Kota Batu, Jawa Timur) banyak sekali tempat wisata, tidak hanya wisata Paralayang, Flying Fox, dan pemandangan indah yang bisa dinikmati. Tetapi ada sebuah lokasi unik yang dapat dijadikan sebagai tempat mencari ketenangan saat berakhir pekan yang bisa menghilangkan stes kalian loch Guys. Berlokasi sekitar 25 kilometer dari Kota Malang, lokasi peristirahatan yang dibuka sejak awal tahun 2014 ini terkesan sangat eksklusif lo Guys. Saking eksklusifnya, belum tentu pengunjung yang mampir ke Bukit Paralayang (nama lain Taman Wisata Gunung Banyak) tahu jika bukit ini memiliki lokasi peristirahatan unik yaitu Omah Kayu. Untuk memasuki area Omah Kayu sangat murah lo Guys, pengunjung atau kita diwajibkan membayar Rp 5.000 ke resepsionis yang berada di dekat pintu gerbangnya. Retribusi ini berbeda dengan retribusi masuk taman wisata Gunung Banyak yang harganya juga Rp 5.000. Begitu membayar retribusi masuk Omah Kayu, resepsionis akan membuka pintu dan akan kita temui jalan setapak menuruni bukit. Sambil jalan kaki mendekati rumah kayu, banyak kursi atau ‘dingklik’bahasa jawanya orang Tulungagung hehehe yang dari kayusengaja dibuat menghadap tebing. Dengan duduk santai di kursi atau dingklik ini dapat kita nikmati pemandangan lembah yang diisi dengan perkebunan dan pemukiman. Selain itu ada pula tempat perapian dan ‘hammock‘ yang semakin mengesankan tempat ini sebagai tempat peristirahatan yang tenang dan damai.
Potret Cece bersama Kursi dan Meja
Anak tangga mendekati rumah kayu disusun rapi meski hanya terbuat dari tanah dan kayu. Pegangan yang juga dibuat dari kayu mengesankan bahwa pengelolanya sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Begitu memasuki kawasan teras rumah kayu, Cece dan Kak Adrif mengetes kekuatan lantai kayu sambil berpegangan. Kesan pertamanya begitu menginjakkan kaki di lantai kayu itu rasa takut kayunya apakah mampu menahan bobot tubuh sekitar 45*2=??? kilogram.hahahaha. Dan ketika kami berdua melihat adanya papan yang menginformasikan bahwa Omah Kayu mampu menahan bobot 3 orang dewasa di hati kami langsung plong banget. hihihihihi
Potret Tangga
Pintu Rumah Kayu yang dikunci rapat dari luar membuat Kita berdua tidak bisa melihat kondisi ruangan di dalam.Namun karena kita itu Mahluk super kepo kita mingintip dari jendela. hahahaha. Kalau dilihat sih, ruangan yang memiliki dimensi sekitar 3m x 2m x 2m (p x l x t) ini lebih nyaman dihuni oleh 2 orang. Bahan papan kayu yang menjadi dinding disusun rapat sehingga tidak memungkinkan banyak angin yang masuk ke dalam ruangan. Dengan sedikitnya angin yang masuk ke dalam ruangan memungkinkan penghuninya agar tetap hangat terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Untuk kamar mandi memang tidak disediakan di dalam rumah kayu ini Guys.
Penampakan Omah Kayu
Nah gimana?? Ada rencana berlibur di tepat ini?? Cece rekomendasikan tepat ini bagus banget lo Guys. apalagi kalau malam hari. Buset dah kalian semua bakalan menganga melihat pemandangan di malam harinya. Sayang Cece tidak sampai malam. Tapi tak apalah pagi, siang sore atau malam sama saja. Tinggal kitanya sendiri. hehehehe

Kedung Tumpang Tulungagung

.....07/15/28..... Oke Guys para Dumai ketemu lagi ia dengan Cece Eka. Hehehe Kali ini Cece Eka akan mengulas keindahan Pantai Kedung Tumpang atau banyak orang menyebutnya Kolam Renang Pribadi adalah suatu pesona alam Indonesia. Pantai Kedung Tumpang ini Secara administratif terletak di Provinsi Jawa Timur yang tepatnya di Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu pantai yang memiliki Kolam Renang Pribadi Sendiri yang sangat cantik dan indah. waktu itu Cece ke Kedung Tumpang hanya anak 4 dan Kuda Besi Cuma dua. Cece ke Kedung Tumpang bersama Kak Firda, Kak Tika, dan Kak Ima. Mereka adalah teman Cece kalau mau jalan-jalan. :-D Sebelum kalian berangkat pesiapkan Kendaraan Kalian sudah fit Guys. Semisal Bensin Full, Kondisi Ban Motor baik (tidak kempes), lalu kondisi Kita Guys harus fitnya optimal kayak Batrai HP. hahahaha Cece anjurkan kalian pakai sepatu, bawa sarung tangan, bekal air minum dan makanan, tak lupa bagi kalian yang suka explore tempat baggus dan exis Camera HP maupun DSLR juga bisa dibawa. Soalnya kalau kalian tidak bawa alat untuk menshoot moment indah bakalan nyuesel banget. hehehehe Untuk kendaraan Cece sarankan kalian menggunaan motor Guys jika berkunjung ke Kedung Tumpang, karena tempat ini baru di kelola oleh warga sekitar. Sehingga akses jalan dan tempat parkir masih belum memadai. Dan yang paling penting,selama anda berada disini jangan lupa selalu jaga kebersihan / jangan buang sampah sembarangan ia Guys. "Karna nyampah sembarangan itu gak asyik"
Potret Pantai Patuk Gebang
Oke Cece kasih tau ya rute Lokasinya Rute: dari kota Tulungagung ikuti petunjuk ke Blitar, sampai di pertigaan Ngunut belok kanan mentok ketemu pertigaan lampu merah belok kiri sekitar 20M ketemu pertigaan pertama belok kanan mentok ketemu pertigaan belok kanan mentok belok kiri mentok ketemu pos jaga belok kanan sekitar 1Km ketemu pertigaan pertama belok kiri. Dari sini jalan mulai menanjak dan berkelok kelok yang mana tempat ini di kenal dengan sebutan Bukit Luk Songo (bukit kelok sembilan). Lepas dari bukit luk songo ikuti jalan hingga pasar Puser. Setelah Pasar Puser ketemu pertigaan ambil lurus mengikuti petunjuk ke pantai Molang. Dari sini tinggal mengikuti jalan utama hingga masuk desa Pucanglaban dan di ujung desa Pucanglaban terdapat pertigaan Pos Portal. Di pertigaan ini sudah dipasang papan petunjuk ke Pantai Kedung Tumpang yaitu belok kanan dimana kondisi jalan sudah berubah menjadi makadam ( tanah berbatu). Sekitar 1Kl ketemu pertigaan belok kiri mentok dan sampai di tempat parkir. Dari tempat parkir tinggal jalan kaki menuruni bukit sekitar 30 menitan.
Potret Kolam Renang Pribadi
Bagi kalian yang suka adventur medan atau lokasi pantai Kedung Tumpang ini sangat mengacu adrenalin kalian Guys. wih tidak usah di ragukan pokoknya kalau kalian belum datang kesini bakalan kepo dah. hahahaha Pantai Kedung Tumpang hanya gugusan tebing karang yang membentang luas dari sisi barat Pantai Blabak hingga sisi timur Pantai Glogok dan tidak memiliki hamparan pasir. Namun Kedung Tumpang bukanlah sekedar gugusan tebing karang biasa lo Guys, tapi di sepanjang gugusan tebing karang tersebut terdapat beberapa kolam-kolam pribadi alami yang terbentuk akibat erosi oleh ombak laut dimana kolam-kolam tersebut sangat jernih, cantik dan eksotis yang akan memikau siapapun untuk berenang di dalamnya. Akan tetapi, sebelum kalian berenang Guys sebaiknya kalian memperhatikan kondisi air laut. Waktu yang tepat untuk berenang adalah disaat laut sedang surut, karena jika kondisi laut sedang pasang, maka ombak besar akan menghantam keras tebing karang dan tumpah kedalam kolam-kolam tersebut. Jika kondisinya seperti ini maka akan berbahaya jika anda berenang, karena bisa jadi anda akan terseret ombak tersebut.
Potret Lokasi Menuju Pantai Kedung Tumpang

Pantai Patuk Gebang di Balik Bukit

Kamis, 13 Agustus 2015

Oke Guys para Dumai ketemu lagi ia dengan Cece Eka. Hehehe Kali ini Cece Eka akan mengulas keindahan Pantai Patuk gebang dibalik bukit suatu pesona alam Indonesia. Pantai patuk gebang ini terletak di Provinsi Jawa Timur yang tepatnya di Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kota yang memiliki pantai yang sangat cantik dan indah.
Potret Pantai Patuk Gebang
Rutenya Kita start again ia : Dari kota Tulungagung Eka ambil start perempatan Tamanan lurus ke selatan sampai menemukan pertigaan lampu Merah Pasar Campurdarat, lalu belok kiri(arah menuju pantai popoh) ikuti saja jalan raya sampai menemukan SMAN 1 CAMPURDARAT belok kiri sampai kecamatan Tanggunggunung, sebelum SMP TANGGUNGGUNUNG ada pertigaan belok kanan masuk Desa Jengglungharjo, dari sini kita bisa bertanya kepada warga kemana arah menuju dusun ngelo, desa Jengglungharjo Untuk menuju Pantai Patuk Gebang sama seperti kita menuju Pantai Sanggar. Karena Pantai Patuk Gebang ini satu lokasi dengan Pantai Sanggar. Bedanya Pantai Patuk Gebang ada dibalik bukit pegunungan dan jika kita ingin melihat pemandangan dan deburan ombak yang naik keatas karang kita harus melewati spot hutan dan tanjakan yang luar biasa Budy. namun jika kalian anak Petualangan mah kecil. Dilokasi Pantai Sanggar sebelum kalian menaiki bukit kalian pasti akan menemukan Papan yang seperti gambar dibawah ini :
Potret Papan untuk menuju spot Patuk Gebang
Gimana yakin andrenalin kalian tertantang??? Yuhui :-D,, kalau kalian yakin silahkan saja kalian menyusuri jalan setapak dan menajak untuk menemukan Pantai Patuk Gebang. Eka sarankan kalau ke tempat Pantai Patuk Gebang kalian wajib memakai sepatu kalau kalian pakai sandal bakalan putus sandalnya karena medah yang ditempuh itu gak terlalu berat cuma trackingnya itu loch yang wowmenantang banget. dan tak lupa kalian harus bawa air minum. jangan kayak Eka dan Teman Eka ke lokasi Patuk Gebang waktu puasa.Jadi kami berdua banyak istirahatnya kalau tidak bias pingsan beneran hehehe setelah diatas kalian akan menumukan tulisa Patuk Gebang nah perjalanan kita belum brakhir sampai Finis Guys kita harus memasuki jalan menuju hutan. Liat gambar dibawah :
Potret Jalan Pantai Patuk Gebang harus menelusuri hutan
Oke dari sini harus semangat Budy, kalau kalian tidak semangat wah bakalan balik turun bukit lagi. hehehehe perjalanan masih panjang buanget Guys gak seperti jalan tol yang mulus tapi banyak rintangaan yang berat semisal jalanannya tanjakan, naek turun, dan harus marayap. wkwkwkwkwkwkwk Percaya?? Pasti kagak yakin kan?? Bukikan sendiri Guys. hahahaha Tapi Keep Calm Budy, didalam hutan ada Papan tulisan yang bikin kalian ngakak sama tulisan itu loch. Adrenalin kalian bakal tertangtang lagi Guys. :-D Tulisannya tu seperti gambar dibawah ini :
Potret Tulisan Semangat
Kalian abaikan ya Guys tulisan-tulisan kecil yang menepel yang tidak jelas di papan itu. Memang itu adalah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sungguh sangat tragis dan mengenaskan mental-mental jiwa dan otak orang yang corat-coret. Bagi kalian kalau mau cora-coret sebaiknya kalian inisiatif dikit dong. Bawa alat-alat sendiri supaya tidak merusak keindahan-nya. Oke Forgeted Guys, Fokus lagi ke Pantai Patuk Gebang. sambi istirahat dan menikmati suasana alam didalam hutan kalian bisa beristirahat sebentar sambil makan ataupun minum. Dan kalian bisa mengambil gambar Pantai Patuk Gebang dari dalam hutan.
Potret Pantai Patuk Gebang dari dalam hutan
Yups rasa lelah sudah sedikit hilang, Kita lanjutkan perjalanan kita sekitar 20Menit Guys. dan kita akan menemukan Papan tulisan :
Potret Papan
Nah dari sini kita bakalan takjub dan melongo melihat pemandangan Pantai Patuk Gebang. Dan mulut belum bisa berkata-kata. Cuma waktu itu dalam hati Eka bilang "Subhana'allah indahnya ciptaan yang Engkau buat di muka bumi Indonesia-ku ini, Eka bersyukur masih bisa melihat dan merasakannya" Yuhui Guys jangan lupa mengabadikan setiap momen yang kalian liat.
Potret Pantai Patuk Gebang Yang Cantik nan Indah
Nah dari sini kalian masih bisa menikamti dan mengelilingi pantainya. Kalau kalian beruntung kalian bakalan dapat spot cantik yaitu obak besar yang menerjang Karang tebing Patuk Tebang. Sayangnya Cece Eka belum beruntung, jadi belum dapat spot canti itu. Tapi it's oke. Cece sudah beruntung dan bersyukur banget sudah bisa melihat pemandangan pantai patuk gebang.
Penampakan Pantai Patuk Gebang
Terimakasih Ya Allah, indahnya ciptaan bumi pertiwi yang Engkau ciptakan. Eka bersyukur tinggal di tanah Ibu Pertiwi ini. Done Guys, nantikan Eka di postingan berikutnya yah. makasih telah membaca, dan ingat jangat corat-coret dan buang sampah sembarangan yah. Terimakasih

Pantai Sanggar Tanggunggunung Tulungagung Beautiful Men

Ok Budy :-D, lama ia Guys Eka gak posting tentang perjalan Eka. Pasti pada nyari,in ia. Hahahaha Maaf guys Eka masih ngumpulin tempat-tempat yang Eka kunjungi dan bakalan Eka Posting So agak lama. Oke kali ini Eka kembali untuk membahas beautiful beach yaitu Pantai Sanggar. Yups Pantai Sanggar masih sangat asing bagi warga Tulungagung mungkin karena jalur aksesnya yang kurang memadai. Hehehe Namun jangan salah Guys Pantai Sanggar sangat memiliki dan menyimpan kecantikan yang luar biasa yang bisa memikat para pengunjung yang datang. Wah pasti kalian penasaran kan?? Hehehe
Potret Pintu Masuk Pantai Sanggar
Oke Budy dari Pintu Masuk sini Kita masih berjalan dan menyusiri jalan sekitar 500M. Yuks mari kita ulas Kecantikan Pantai sanggar-nya Guys. Pantai sanggar terletak di Dusun Ngelo, Desa Jengklungharjo Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung, Provinnsi Jawa Timur. Dan Kabupaten Tulungagung itu berada dipesisir selatan Jawa Timur Indonesia, yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia (Hindia). Jika pemerintah setempat mau melihat atau datang kelokasi untuk melihat keindahnnya pantai maka potensi yang ada akan memnjadi peluang untuk banyak pihak terutama warga sekitar pantai.
Potret Pantai Sanggar Menghadap Pantai dari Kiri
Dan jangan harap kalian bisa langsung Goes mampang di bibir Pantai Sanggar karena Untuk menuju lokasi Kita hanya bisa menggunakan motor atau bahkan kalau pas musim penghujan kalian diwajibkan jalan kaki. Karena sarana transportasi publiknya masih belum tersedia untuk saat ini. Medan yang kita tempuh itu berupa perbukitan dan kita akan sering menemui banyak ladang milik warga lalu jalan setapak dan spot hujan yang masih sangat alami.
Potret kenangan MTMA TransTv
Jalan menuju pantai sanggar : Dari kota Tulungagung Eka ambil start perempatan Tamanan lurus ke selatan sampai menemukan pertigaan lampu Merah Pasar Campurdarat, lalu belok kiri(arah menuju pantai popoh) ikuti saja jalan raya sampai menemukan SMAN 1 CAMPURDARAT belok kiri, sampai kecamatan Tanggung gunung, sebelum SMP TANGGUNG GUNUNG ada pertigaan belok kanan masuk desa Jengglungharjo, dari sini kita bisa bertanya kepada warga kemana arah menuju dusun ngelo, desa Jengglungharjo
Potret Pantai Sanggar dari sisi Kanan
Pantai sanngar ini adalah pantai dimana kita bisa menikmati sunrise (Matahari terbit). Banyak pengunjung yang datang untuk camping sambil melihat moment sunrise. Disini tidak ditemukan pondokan untuk menginap lo guys. Kita hanya menemukan 1 pondokan yaitu penjualan makanan & Minuman. Maka dari itu kalau camping pasti udah bawa tenda. Kita akan menemukan pasir putih buat alas tidur dan deru ombak yang sangat tinggi kedengaran ditelinga kita. Itu ciri khasnya laut pantai selatan yang kondang karena ombaknya yang guanas Men, hehe
Potret Eka Susanti Menghadap Pantai Sanggar
Tapi tenang Guys ombaknya di Pantai Sanggar ini tidak seganas ombak di pantai lainyang ada di pantai Tulungagung kok guys. Namun kalian tetap harus menjaga diri kalian lo ya. Jangan nguawur atau berbuat semaunya kalian sendiri. Karena ombak dari laut bebas akan terpecah oleh batuan karang. Filosofi yang ada didalam pantai sanggar, ikan duri babi pun tak mau kalah untuk bersarang dibawah deburan ombaknya pantai sannggar. Pesona keindahan alam pantai sanggar itu harus dijaga Guys. Dan saya harapkan bagi kalian para pengunjung tolong bawa bekas sampah yang kalian bawa ya! semisal botol minum atau pplastik makanan. karena kalau bukan kita warga Indonesia yang menjaganya siapa lagi?? supaya Anak-Cucu Kita bisa menikmatinya kelak. aamiin

Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung

Selasa, 07 Juli 2015

Come back again Guys. Kali ini Eka akan memceritakan postingan Eka yaitu tempat yang mulai banyak di kunjungi dan diminati oleh warga Tulungagung dan sekitarnya. Tempat itu namanya Ranukumbolo-Nya Tulungagung orang-orang menyebutnya. Sebenarnya tempat ini sudah lama ada tapi baru Ngetren yang tahun 2015 ini. Hehehe Ntah siapa yang menemukan lokasinya Eka juga belum tau. Spot-nya itu sangat bagus sekali lo Guys, lumayanlah untuk kalian yang mau nongkrong di siang hari sambil liat pemandangan alam yang asri. Eka rekomendasikan kalian bisa Nongkrong di Ranukumbolo-Nya Tulungagung. Hehehe Tempat ini juga dimanfaatkan warga untuk memancing ikan lo Guys. Katanya Bapak yang lagi mincing pas Eka Tanya ikan-nya ada Ikan Mujair, Ikan Grameh, dll. Eka juga kurang tau dari mana asal ikan itu. Dan tempat ini masih belum ada PTH (Pajak Tempat Hiburan) Guys so kalian gratis-tis-tis untuk masuk lokasi, kita hanya dikenakan parkir montor Rp 2.000 Guys. Gimana murahkan untuk tempat yang sebagus dan secantik ini.
Potret Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung Dari Atas
Oke Eka kasih tau ya lokasi atau arah menuju Spot Ranukumbolo-Nya Tulungagung mulai dari arah Srabah kita lurus terus sampai menemukan Gapura untuk memasuki lokasi waduk nah kita lurus sampai menemukan SD masih lurus kearah waduk , nah ntar sekitar 300M ada pertigaan kita belok ke kanan ikuti jalan aspal sampai menemukan warung pas tikungan. Motor kita parkirkan dihalaman warung tersebut, dan kita jalan kaki turun kebawah untuk menemukan Spot-nya.
Potret Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung Dari Sisi Kanan
Setelah turun dan jalannya yang tidak terlalu curam kalian tenang saja , tapi kita tetap harus menjaga diri dan hati-hati Guys. Kalian pasti akan berguman Subhanallah Indah-nya Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa betapa Cantiknya. Pas Eka datang ke Ranukumbolo-Nya Tulungagung tempat ini masih bersih dan belum ada sampah yang manusia yang ditinggalkan contohnya botol minum atau plastic makanan. Yang Eka temui cuma sampah daun pepohonan kering yang gugur atau jatuh. Eka harap tempat ini masih bersih dan indah dan ledepannya bisa dijadikan tempat wisata yang di rawat dengan baik. Aamiin
Potret Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung Dari Tengah
Penampakan Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung Pada Siang Hari
Penampakan Copy-an Ranukumbolo-Nya Tulungagung Jam 17.30Pm
Dan ingat Guys kita warga Indonesia dimanapun kita berada kita tidak boleh nyampah sembarangan ya. Karena nyampah sembarangan itu tidak asyik Guys. Coba kalian liat seumpama sampah banyak berserakan pasti kalian risik. Maka dari itu mulai dari sendiri budayakan pedoman buang sampah pada tempat-nya. Oke terimakasih ya undah baca postingan Eka, kita bejumpa lagi di postingan Eka berikutnya. See you guys. Salam Bumi Pertiwi

Tebing Banyu Mulok Tulungagung

Senin, 06 Juli 2015

Hai sobat semua, apa kabar. Eka kembali lagi menulis tentang wisata alam yang ada di kota Eka yaitu Tulungagung, Jawa Timur. Pada kesempatan kali ini Eka akan membahas salah satu tempat eksotis di Tulungagung, tempat ini mulai banyak dikunjungi orang. Tebing Banyu Mulok, itulah nama tempatnya. Kalau masalah asal usul dinamakan tebing Banyu Mulok Eka sendiri juga belum tau. Ok langsung saja Eka kasih tau Lokasinya terdapat di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Tepatnya di balik tebing sebelah kiri pantai Coro. Pada posting sebelumnya saya sudah menulis Pantai CoroKlik Disini Menuju tebing Banyu Mulok, Kita menempuh jalur ke pantai Popoh sekitar 30 km selatan kota Tulungagung. Setelah masuk gerbang tiket Pantai Popoh Kita menuju ke lokasi Reco Sewu (sebelah timur pantai Popoh), dan parkir kendaraan anda. Selanjutnya kita harus menempuh rute dengan berjalan kaki melewati ladang dan hutan kurang lebih 30 menit menuju Pantai Coro. So kita tidak perlu khawatir karena sudah ada papan petunjuk menuju Pantai Coro dan Tebing Banyu Mulok. Dan gak bakalan hilang kok Guys. hehehe
Potret Jalan
Kita harus menuju arah kiri jika kita menghadap ke Pantai Coro dan kita akan menemukan tanjakan untu menuju Tebing Banyu Mulok.
Potret Untuk Naik Ke Tebing
Etelah kita sudah susah payah dan napas terengah-engah buset buji gileh Guys Kalian akan meliha pemandangan yan MIX-MAX mulai dari Hijau-nya pemandangan dari Bukit Teletabies, Biru-nya pemandangan Laut, Cokelat-nya Pemandangan Tebing, Mejikuhibineu alias Pelangi yang terkena biasan sinar matahari.
Potret MIX-MAX
Dan Kita tidak akan banyak menemukan pepohonan yang rindang Guys, karena lokasi tu berupa padang rumput dan tebing karang yang langsung berbatasan dengan laut selatan. So Eka sarankan kalian harus banyak membawa bekal air minum untuk mencegah dehidrasi. Dan inilah pemandangan dari Tebing Banyu Mulok yang AoyGeboy Goyang Dumang. hehehe
Potret Tebing 1
Potret Tebing 2
Gimana Guys?? Sungguh indah-kan pemandangan di lokasi-nya. So jangan dirumah saja Guys. Soalnya diluar sana banyak pemandangan yang Indah. Mumpung masih muda Guys puas-puasin mainnya.Dan manfaatkan Masa Muda kalian yang bermanfaat. Oke Makasih ya buat para Dumay(Dunia Maya) yang sudah baca Blog Eka.

Pantai Coro Besuki Tulungagung

Sabtu, 04 Juli 2015

Hai Guys, Apa kabar?? Pasti baik kan. Oke kali ini Eka akan menceritakan perjalanan Eka dan teman Eka (Firda, 2 Cwo) di Pantai Coro pada tanggal 02/06/2015. Kita berempat berangkat dari rumah (Firda) pagi-pagi sekali sekitar jam 06.00 dan sampai di Parkiran Pantai Coro jam 06.30 cuma setengah jam karena jalanan masih sepi. hehehe Oke langsung saja----- Objek wisata yang lagi ngetren setelah masuk di acara My Trip My Adventure (MTMA) TRANS yang dibintangi oleh Dion banyak diminati pengunjung mulai dari daerah kota Tulungagung ataupun luar kota Tulungagung salah satu objek wisata di kota Tulungagung adalah pantai Coro. pantai ini memiliki nama yang sagat unit banget Guys.. Tidak tau kenapa asal usul pemberian nama pantai-nya bisa dinamakan Pantai Coro. Kebanyakan pantai di Tulungagung lainnya, Pantai Coro pantai yang masih asri, belum terjamah oleh pengelola. Pantai dengan pasir putihnya ini berada di sebelah timur Pantai Indah Popoh. Untuk menuju Pantai Coro, dari arah kota Tulungagung bisa langsung saja menuju rute ke Pantai Popoh. Tetapi setelah masuk kawasan Popoh Kita tidak perlu parkir ke pantai Popoh-nya, tetapi kita langsung saja menuju ke arah Reco Sewu. Setelah parkir kendaraan di area Reco Sewu, Kita masih belum sampai ke pantai Coro, melainkan masih harus berjalan 1 km ke arah timur (±30 menit) melewati hutan dan bukit untuk sampai di pantai. Dan membutuhkan tenaga yang luar biasa Guys. hehehehe. Seperti yang Eka sampaikan tadi kalau pantai ini masih belum terjamah pengelola dan masih asri tentunya. Jalanannya-pun goyang dumang Guys sip dah. Asoy behoi. Eka sarankan kalau mau ke Pantai Coro kalian harus bawa air minum kalau tidak kalian bakalan kena Dihidrasi (Kekurangan Cairan).
Potret Jalan
Setelah berjalan lumayan sedikit capek dari kejahuan kita bisa melihat Pemandangan Pantai Coro dari atas yang buset dah bagus banget Guys. Kalian tidak akan menyesal karena mendapatkan pemandangan yang menakjupkan sebagai obat dari kecapekan efek dari jalan kaki.
Potret Pantai Coro Dari Atas
Nah sesampai di bibir pantai kita berempat tidak segan-segan untuk mengambil gambar dan bermain air pantai sambil menarsis-narsis ria. Karena kapan lagi.com coba kita bisa kayak gitu bergurau sambil main air laut dan menikmati pemandangan yang sip top markonah dah. hahahaha
Ombak Pantai Coro 07.00PM
Setelah bosan dan mulai puas dengan pemandangan yang kita liat, Eka dan teman Eka menuju ke arah kiri jika kita menghadap ke pantai. Menelusiri jalan dan menikmati pemandangan Pantai Coro dari sisi lain. Pada saat perjalanan kita berempat menemukan tempat peristirahatan dan kita beristirahat sambil menikmati bekal yang kita bawa dari rumah. Tak lupa kita semua tetap menjaga kebersihan alam sekitar kita. Maka dari itu bungkus makanan-nya alias sampah kita masukkan lagi kedalam tas. Oke terimakasih sedikit cerita perjalanan Eka dan Teman Eka ke Pantai Coro Besuki Tulungagung. Buat kalian yang membaca Blog Eka, Eka ucapkan Terimakasih banyak. see You Again Guys. :-D